Pariwisata merupakan salah satu sektor penggerak perekonomian desa sehingga perlu diberi perhatian lebih agar dapat berkembang dengan baik. Guna mendorong sektor pariwisata, diperlukan berbagai upaya pengembangan pariwisata di mana salah satunya ialah gerakan Sadar Wisata. Gerakan Sadar Wisata merupakan konsep yang melibatkan partisipasi berbagai pihak dalam mendorong iklim yang kondusif bagi perkembangan pariwisata. Gerakan Sadar Wisata tersebut diwujudkan melalui adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjadi aktor penggerak kepariwisataan desa.
Keberadaan Pokdarwis sebagai suatu institusi lokal terdiri atas para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab untuk menjamin pelaksanaan desa wisata. Menjadi kelompok yang bergerak secara swadaya, Pokdarwis melakukan pengembangan kepariwisataan berdasarkan potensi lokal dan kreativitas yang dimiliki oleh masing-masing desa. Di berbagai desa, Pokdarwis terbukti berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kualitas program atraksi desa dan memunculkan sense of belonging masyarakat lokal terhadap kemajuan pariwisata di desanya.
Di Desa Jembayan Tengah, Kabupaten Kutai Kartanegara misalnya, Pokdarwis yang hadir sejak tahun 2019 berperan aktif dalam berbagai bentuk pengelolaan kepariwisataan di desa tersebut. Sejak adanya Pokdarwis, program atraksi pariwisata desa berkembang dengan adanya seni tari, musik karawitan, ragam kuliner, hingga edukasi kegiatan menanam padi. Hadirnya berbagai atraksi tersebut tidak terlepas dari peran para pengurus Pokdarwis yang menginisiasi ide-ide atraksi baru agar pengembangan pariwisata di Desa Wisata Tembi tidak berjalan secara monoton. Tak hanya itu, Pokdarwis Desa Wisata Tembi juga berperan dalam proses transfer pengetahuan pengembangan wisata khususnya kepada masyarakat lokal sebagai pelaku atraksi desa. Dengan demikian, ide atraksi desa dapat dieksekusi dengan baik karena para pelaku atraksi memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni. Koordinasi dengan masyarakat juga aktif dilakukan dalam membangun fasilitas desa wisata sehingga segala atraksi wisata desa yang ada di Desa Jembayan Tengah didukung dengan adanya berbagai fasilitas seperti jalan, penerangan, hingga panggung wisata yang menjadi pendukung pergerakan kepariwisataan desa.
Di tengah wabah pandemic COVID-19 saat ini, sektor pariwisata dinilai menjadi salah satu sektor yang terpuruk dan mengalami dampak paling parah. Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Pokdarwis di berbagai desa. Di Desa Wisata Sungsang, Sumatera Selatan, Pokdarwis tetap aktif mendesain desa wisata tersebut menjadi desa wisata yang sehat dan bersih agar nantinya dapat menjadi desa ekowisata sehat nasional. Pokdarwis Desa Wisata Sungsang juga berperan aktif dalam menghimbau masyarakat setempat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai salah satu upaya pencegahan COVID-19. Sementara itu, tak sedikit pula anggota Pokdarwis yang harus banting setir untuk tetap mendapatkan penghasilan. Anggota Pokdarwis Desa Wisata Ngglanggeran misalnya, banyak yang harus beralih kerja sebagai buruh tani ataupun berkebun. Hal serupa juga dirasakan oleh anggota Pokdarwis Telaga Jonge yang kini banyak beralih untuk menggarap sawah.
Pokdarwis sebagai suatu institusi lokal sesungguhnya memiliki potensi sebagai lembaga sosial yang dapat mendukung kegiatan perekonomian dengan melibatkan masyarakat lokal secara aktif. Hubungan nyata dan komunikasi partisipatif yang dimiliki antara Pokdarwis dan masyarakat lokal dapat menumbuhkan rasa ikut bertanggungjawab terhadap perekonomian lokal di desa masing-masing melalui kepariwisataan desa. Hal tersebut dapat menjadi salah satu potensi termasuk di masa pandemi saat ini. Di masa pandemi ini, Pokdarwis dapat tetap bergerak aktif sebagai salah satu garda terdepan dalam upaya mencari solusi bersama guna menghadapi ketidakpastian ekonomi saat ini. (NRT-MG)